Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Mojokerto Sekertariat Jl. Gajahmada No. 100 Kota Mojokerto

Selasa, 30 Mei 2017

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENCEGAH DISINTEGRASI BANGSA Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat pluralisme yang sangat tinggi, baik dalam bidang suku bangsa, adat istiadat, kebudayaan maupun agama. Negera yang demikian ini kerawanan



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENCEGAH DISINTEGRASI BANGSA Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat pluralisme yang sangat tinggi, baik dalam bidang suku bangsa, adat istiadat, kebudayaan maupun agama. Negera yang demikian ini kerawanan dan ancaman permusuhan antara sesama warga sewaktu-waktu akan muncul jika tidak diantisipasi dengan baik maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mojokerto, menggelar Sosialisasi Pendidikan Kewarganegaraan dengan tema “ Mencegah Disintegrasi Bangsa “ hari Selasa (23/5/20167) Bertempat di Gedung Pertemuan Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto, Jalan Hayam Wuruk. Drs. Andy Soebono , Ketua Penyelenggara kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 100 (seratus) orang tokoh masyarakat mempunyai tujuan untuk membangun bangsa yang berbudaya Pancasika artinya Pancasila dari butir 1 sampai dengan 5 yang merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar negara perlu dihayati dan diamalkan secara nyata untuk menjaga kelestarian dan keampuhannya demi terwujudnya tujuan nasional dan cita-cita bangsa seperti tercermin dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 serta untuk meningkatkan peran tokoh masyarakat mencegah disintegrasi bangsa. Anang Fahruroji, S.Sos. M.Si., Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mojokerto, saat membuka acara berdasarkan hal tersebut diatas kita perlu melihat kembali peran tokoh masyarakat dalam hal pendidikan kewarganegaraan dalam mencegah distintegrasi bangsa .
Pada pendidikan kewarganegaraan yang menfokuskan pada pembentuan diri yang beragan dari segi agama , sosio kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas , terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 Maka dapat disimpulkan bahwa landasan filosofis, sosilal budaya, dan pedagogis pada dasarnya mengarahkan manusia supaya dapat hidup secara manusiawi sesuai dengan martabat manusia yanmg mulia dan menjadi warga negara yang baik mengerti akan hak dan kewajibannya sehingga dapat menjaga integritas dan keutuhan bangsa dan negaranya. Lebih lanjut Anang menguraikan butir butir Pancasila mulai dari sila pertama bahwa manusia Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Esa, kalau tidak beragama jangann hidup dibumi Indonesia, sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab yaitu mengakui dan memperlaskukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, ketiaga Persatuan Indonesia yaitu mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara, Keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan artinya sebagai warga Negara Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dan sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluiruh Rakyat Indonesia, kita harus suka melakukan kefgiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social. Oleh karena itu Anang mengajak kepada para tokoh masyarakat ayo kita belajar mengamalkan nilai-nilai Pancasila karena dari stiap sila yang kita yakini mampu membawa kesejahteraan bagi bangsa Indonesia. Tiga Nara sumber yang hadir dalam kegiatan ini Erwin N. Polresta Kota Mojokerto, Agus Imantoro Badan Kesatuahn Bangsa dan Politik Propinsi Jawa Timur dan Anang Fahruroji, S.Sos. M.Si., Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mojokerto , berharap kita harus terus membangun kesadaran untuk bersatu, membagun kelembagaan yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa dan dalam kehidupan pembangunan bangsa mencerminkan keadilan bagi semua pihak.(Orz). Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat pluralisme yang sangat tinggi, baik dalam bidang suku bangsa, adat istiadat, kebudayaan maupun agama. Negera yang demikian ini kerawanan dan ancaman permusuhan antara sesama warga sewaktu-waktu akan muncul jika tidak diantisipasi dengan baik maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mojokerto, menggelar Sosialisasi Pendidikan Kewarganegaraan dengan tema “ Mencegah Disintegrasi Bangsa “ hari Selasa (23/5/20167) Bertempat di Gedung Pertemuan Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto, Jalan Hayam Wuruk. Drs. Andy Soebono , Ketua Penyelenggara kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 100 (seratus) orang tokoh masyarakat mempunyai tujuan untuk membangun bangsa yang berbudaya Pancasika artinya Pancasila dari butir 1 sampai dengan 5 yang merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar negara perlu dihayati dan diamalkan secara nyata untuk menjaga kelestarian dan keampuhannya demi terwujudnya tujuan nasional dan cita-cita bangsa seperti tercermin dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 serta untuk meningkatkan peran tokoh masyarakat mencegah disintegrasi bangsa. Anang Fahruroji, S.Sos. M.Si., Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mojokerto, saat membuka acara berdasarkan hal tersebut diatas kita perlu melihat kembali peran tokoh masyarakat dalam hal pendidikan kewarganegaraan dalam mencegah distintegrasi bangsa . Pada pendidikan kewarganegaraan yang menfokuskan pada pembentuan diri yang beragan dari segi agama , sosio kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas , terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 Maka dapat disimpulkan bahwa landasan filosofis, sosilal budaya, dan pedagogis pada dasarnya mengarahkan manusia supaya dapat hidup secara manusiawi sesuai dengan martabat manusia yanmg mulia dan menjadi warga negara yang baik mengerti akan hak dan kewajibannya sehingga dapat menjaga integritas dan keutuhan bangsa dan negaranya. Lebih lanjut Anang menguraikan butir butir Pancasila mulai dari sila pertama bahwa manusia Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Esa, kalau tidak beragama jangann hidup dibumi Indonesia, sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab yaitu mengakui dan memperlaskukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, ketiaga Persatuan Indonesia yaitu mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara, Keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan artinya sebagai warga Negara Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dan sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluiruh Rakyat Indonesia, kita harus suka melakukan kefgiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social. Oleh karena itu Anang mengajak kepada para tokoh masyarakat ayo kita belajar mengamalkan nilai-nilai Pancasila karena dari stiap sila yang kita yakini mampu membawa kesejahteraan bagi bangsa Indonesia. Tiga Nara sumber yang hadir dalam kegiatan ini Erwin N. Polresta Kota Mojokerto, Agus Imantoro Badan Kesatuahn Bangsa dan Politik Propinsi Jawa Timur dan Anang Fahruroji, S.Sos. M.Si., Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mojokerto , berharap kita harus terus membangun kesadaran untuk bersatu, membagun kelembagaan yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa dan dalam kehidupan pembangunan bangsa mencerminkan keadilan bagi semua pihak.(Orz).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar