Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Mojokerto Sekertariat Jl. Gajahmada No. 100 Kota Mojokerto

Selasa, 15 Agustus 2017

TEKAN PENYEBARAN HIV/AIDS SOPIR ANGKOT DI TERMINAL KERTA JAYA DI TEST HIV/AIDS



Penderita HIV / Aids di Kota Mojokerto tercatat di KPA ada 100 lebih warga Kota Mojokerto . Untuk mengantisipasinya Komisi Penaggulangan Aids (KPA) bersama dengan Dinas kesehatan Kota Mojokerto  terus melakukan deteksi dini pengidap human immunodeficiency virus dan acquired immune deficiency  syndrome (HIV/Aids) melalui kegiatan mobile klinik. Voluntary Counselling and Testing (VCT), hari Sabtu siang tanggal 12 Agustus 2017 di Terminal Kerta Jaya Mojokerto. Sekretaris KPA Kota Mojokerto, Endang Siswi Utami mengatakan, data KPA positif HIV ada 100 lebih “ Pembinaan sudah dilakukan baik untuk kelompok beresiko dan odha agar datang berobat secara teratur di klinik VCT rumah sakit. Dan data tersebut mulai tahun 2002 lalu. Masih kata Endang, dari jumlah tersebut didominasi usia produktif yakni mulai usia 15 tahun sampai 40 tahun sekitar 35 persen. Selain waria , HIV / Aids di Kota Mojokerto juga ditemukan di ibu rumah tangga dan anak-anak sehingga pihaknya gencar melakukan tes HIV. Seperti Kali ini, Mobile klinik VCT melakukan tes pada 90 (sembilan puluh) supir angkot disekitar Terminal Kerta Jaya Mojokerto.
Dikembangkan ke sopir ojek juga sementara hasilnya tidak ada, hepatitis juga. Tes seperti ini rutin dilakukan untuk mendeteksi sedini mungkin kelompok beresiko tinggi HIV/Aids seperti sopir angkot ini. Menurutnya, pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan di kelompok waria . Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan ditemukan ada penderita baru dan lama. Tetapi Endang tak bisa menghitung peningkatan jumlah penderita per tahunnya, namun sebisanya melakukan deteksi dini.Peningkatan tiap tahun tidak bisa diprediksi tapi berusaha penjaringan secara aktif untuk menemukan mereka sedini mungkin karena HIV tidak diketahui  jika tidak dilakukan tes darah. Karena saat ini semua beresiko, insya Allah kita akan melaksanakan kegiatan bersama-sama dengan BNN. Sih Ngideni dari KPA mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu cara untuk mensosialisasikan dan juga mendeteksi dini penderita HIV / Aids dan penyakit kelamin yang kini terus meningkat jumlahnya. Ketika ada yang diketahui positif maka segera dapat diobati. Diambil penindakan, sehingga kualitas hidup penderita lebih baik. Ujar Sih Ngideni. Selama ini, kata Sih ngideni, meski masyarakat sudah mengetahui bahwa HIV/Aids merupakan penyakit yang membahayakan namun perilaku beresiko masih dilakukan oleh sebagian orang. Maka dari itu, pihaknya berusaha  secara aktif untuk melakukan sosialisasi  dan pemeriksaan HIV / Aids melalui mobile VCT pada kelompok beresiko. “ Kami upayakan mendekati kelompok-kelompok yang memang beresiko terpapar penyakit HIV / Aids. Sehingga dengan sosialisasi dan pemeriksaan ini setidaknya mereka bisa menjauhi tindakan-tindakan yang beresiko. (Orz).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar