Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Mojokerto Sekertariat Jl. Gajahmada No. 100 Kota Mojokerto

Selasa, 15 Agustus 2017

KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA) BERSAMA BNN TANGGULANGI BAHAYA HIV / AIDS BAGI KELOMPOK BERESIKO



Penanggulangan Bahaya HIV /Aids dan bahaya penularannya  merupakan materi utama yang disampaikan pada acara acara Sosialisasi penaggulangan HIV / Aids yang digelar oleh Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Mojokerto bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Kota Mojokerto, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan UPT DLL Propinsi Jawa Timur ,  kepada kelompok beresiko  yang diselenggarakan pada hari sabtu tanggal 12 Agustus 2017 bertempat di Terminal Kerta Jaya Mojokerto, dihadiri oleh Dinas Perhubungan Kota Mojokerto, Kepala UPT DLL Jawa Timur dan 90 orang dari kelompok beresiko. Hj. Endang Sutadi nara sumber  dari KPA menyampaikan materi pengertian HIV/Aids. Dijelaskan oleh Endang  HIV/Aids  adalah merupakan sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya system kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.
Virus Aids menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-Lymphocytes. Dan HIV adalah virus yang akan memperlemah kekebalan tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor meskipun penanganannya yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar disembuhkan. Tanda pertama penderita HIV biasanya pertama, akan mengalami demam selama 3 hri sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang yang terinveksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang-ulang. Kedua, penderita akan mengalami nafas pendek, batuk, nyeri dada dan demam , ia akan kehilangan nafsu makan, mual dan muntah.  Ketiga, diare kronis yang tidak dapat dijelaskan pada infeksi HIV dapat terjadi karena berbagai penyebab, antara lain infeksi bakteri  dan parasite yang umum seperti salmonella. Keempat batuk berkepanjangan. Kelima peradangan pada kerangkongan, pembekaan kelenjar getah bening, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, respon anggota gerak melambat, sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, mengalami tensi darah rendah , terjadi serangan virus cacar air dan cacar api, infeksi jaringan kulit rambut dan kulit kering dengan bercak-bercak. Sih ngideni juga nara sumber dari KPA  menyampaikan cara mencegah penularannya  hindari sek bebas, jangan berganti pasangan seksual, gunakan kondom terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan menjadi donor darah, seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sbaiknya jangan hamil, waspada penggunaan jarum suntik saat transfusi darah yang diadakan oleh organisasi yang tidak jelas,  sekali pakai saja, selalu menggunakan alat-alat medis yang steril, jika ingin membuat tato tubuh, selalu minta jarum yang baru dan steril  dan jauhi narkoba dengan menyuntikannya ke dalam aliran darah kita. Hal ini dikarenakan virus HIV dapat menular melalui jarum suntikyang masuk kepembuluh darah. Lebih lanjut dikatakan Sih ngideni jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang beresiko HIV sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan test.  Jika hasil test HIV positif sebaiknya penderita melakukan pemeriksanaan CD4 dan viral load test. Penanganan dini dan tepat akan menyelamatkan penderita dari keganasan virus ini.(Orz).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar