Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Mojokerto Sekertariat Jl. Gajahmada No. 100 Kota Mojokerto

Selasa, 15 Agustus 2017

KISAH VETERAN PERANG MEREBUT KEMERDEKAAN



Di Usia yang sudah senja tepat usia diatas 80 tahun mantan pejuang yang turut serta merebut kemerdekaan ini ternyata masih sehat bugar  pada hal sudah puluhan tahun lalu dia lalui. Mantan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) semangatnya masih terus berkobar. Terlebih ketika meneriakkan kata Merdeka setiap akan ada sambutan-sambutan. Dialah mereka pejuang-pejuang wanita  R.A. Sria Aminah (86 tahun),sebagai polisi Tentara Republiki Indonesia (PTRI),  Ny. Sumarwoto (80 tahun) dan Ny. Zaenaf (86 tahun) pejuang Gerilya 1945 hingga 1948 untuk merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Ketika ditemui reporter Palapa di Gedung Graha Praja Wijaya, Jalan Gajah Mada Kota Mojokerto HARI Kamis 10 Agustus 2017. Mantan pejuang gerilya 1945 ini menceritakan bagaimana ia bersama-sama temannya berjuang melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan Indonesia.
Pertama ia bertempur melawan Belanda dan mengaku selalu berpindah-pindah melakukan perlawanan baik terhadap Belanda atau Jepang yang berusaha menduduki Negara Indonesia. Terlebih ketika untuk kali keduanya Belanda masuk ke Indonesia dengan menyewa tentara bayaran dari India. Ia bersama pejuang lainnya terus berpindah-pindah mencari markas dan kekuatan untuk dapat melumpuhkan tentara belanda yang menduduki  Indonesia. Ketika itu sangat sulit mencari air sangat sulit baik untuk minum maupun untuk mandi. Ini dijalani bertahun-tahun bila ingin minum air harus ke sungai tetapi jangan sampai ketahuan tentara  belanda. Katanya itu pengalaman yang salah satunya tidak terlupakan. Ketika disinggung mengenai kemerdekaan saat ini, menurutnya dengan adanya kemerdekaan ini setidaknya bisa memberikan kepuasan tersendiri meski saat bertempur harus mempertaruhkan nyawa. Namun ia sangat sedih ketika melihat generasi muda saat ini yang tidak mensyukuri kemerdekaan dengan kegiatan yang tidak bermanfaat. Banyak generasi muda lebih mementingkan diri sendiri daripada bangsanya dan tidak mau memperhatikan kepentingan orang lain. Tak hanya itu saja , bila dilihat di media banyak pejabat atau orang – orang penting Indonesia yang hanya mementingkan dirinya ketimbang rakyat dan bangsa. Pemerinrtah seharusnya selalu memperhatikan para pejuang dan veteran yang selama ini telah berjuang selain penghargaan juga kehidupan yang layak bagi para veteran. Kepada generasi muda harus tetap menjaga kemerdekaan ini, karena kemerdekaan bukan diperoleh dari pemberian tetapi dari perjuangan. Karena itu  para pemuda mampu merefleksi diri dengan turut memikirkan dan bertindak sesuatu demi nusa dan bangsa demi kemajuan Indonesia. Saat menceritakan sejarah tersebut wajahnya nampak berbinar-binar sama sekali tidak ada rasa lelah pada hal usia mereka tidak muda lagi. Para veteran memang saat ini nampak bahagia dalam hidupnya. Selama berbincang-bincang tidak pernah mengeluh hidup serlalu disyukuri. Veteran hanya pesan satu hal lagi  dia begitu menyayangkan banyaknya daerah yang ingin melepaskan diri dari Indonesia “ Pada hal dulu Pahlawan susah-susah menyatukan Indonesia, mbok ya dihargai dan dijaga negara ini bukannya mreteli satu persatu. Indonesia adalah salah satu Negara kepulauan terbesar didunia tentu masing-masing daerah punya budaya masing-masing, adanya banyak ras, suku, etnik dan punya keunikan sendiri-sendiri . lalu muncullah konflik. Apa tanggung jawab kita sebagai warga Negara Indonesia ,  salah satunya adalah menjaga persatuan Indonesia.Ujar Veteran. (Orz).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar