Tahun
Baru Islam 1 Muharram 1440 H tahun 2018 adalah merupakan momentum yang
tepat bagi umat islam untuk kembali merajut tali persatuan ukhuwah di kalangan
Islam itu sendiri. Karena memang di dalam sejarah tahun baru islam tahun baru
Hijriah ini adalah dimulai dan dihitung dari saat Hijrahnya Nabi Muhammad SAW
ditetapkan sebagai permulaan Tarikh Islam (Tahun Hijriah).Karena setelah Nabi
Muhammad SAW hijrah ke Madinah, dakwah Islam mulai mencapai kejayaannya
yang gemilang. Kalau sebelum hijrah ummat Islam adalah golongan yang ditindas
dan disiksa oleh kaum Musyrikin.Maka setelah Nabi hijrah kaum muslimin telah
mempunyai kedudukan yang kuat dan telah terbentuk sebuah negara Islam yang
memiliki peraturan, pimpinan serta undang-undang tersendiri. Kata Bisri Mustofa
Kasi Pendidikan Masyarakat Kemenag Kota Mojokerto ketika memberikan tausiah
agama kepada anggota kelompok pengajian wanita Alkholifah Kota Mojokerto
hari Kamis, (13/9/2018), bertempat di Ruang Data Tim Penggerak PKK Kota
Mojokerto, jalan hayam wuruk.
Menurut Bisri
sebagai umat Islam, dalam menyambut Tahun Baru Islam, kita harus merefleksikan
dan mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam perjalanan hijrah nabi
secara kontekstual, yakni hijrah dari nilai-nilai yang buruk menuju penciptaan
nilai yang lebih baik.Tahun hijriyah ini sepatutnya umat Islam baik secara
personal maupun kolektif , menjadikan hijrah sebagai suatu momentum memasuki
tahun baru untuk melakukan perbaikan dalam kehidupan sosial menuju perbaikan
sistem demi kebaikan. Bulan Muharram atau yang lebih dikenal masyarakat
Jawa dengan nama Bulan Syuro adalah bulan pertama dalam
kalender hijriyah. Tahun ini bulan Muharram jatuh pada tanggal 11 September
2018. Bulan Muharram memiliki keagungan yang sangat tinggi dalam a-Qur’an dan
as-Sunnah. Sebagaimana dipahami masyarakat awam.Muharram berasal dari kata yang
dalam Bahasa Indonesia artinya 'diharamkan' atau 'dipantang' yaitu dilarang
melakukan peperangan atau pertumpahan darah. Makna tersebut menandakan bahwa
bulan Muharram akan menjadi bulan yang damai bagi seluruh umat.Momen tahun baru
Islam merupakan sarana untuk memperkokoh ukhuwah Islamiah (persaudaraan)
sehingga dapat menghindari perpecahan dan perbedaan pemahaman sesama umat
Islam. Kedatangan bulan Muharram juga menandai kebahagiaan bagi kaum dhuafa.
Pada bulan ini umat Islam disunnahkan untuk memperbanyak sedekah dan menyantuni
anak yatim. Bulan ini adalah bulan di mana Allah muliakan dan Rasulullah
serta para sahabatnya mengagungkannya. Sepatutnya juga kita mengagungkan bulan
ini dengan meningkatkan ibadah dan amal shalih, baik secara kuantitas dan
kualitas.Berikut dalil yang menjelaskan akan keagungan kemuliaan bulan Muharram
seperti yang tersebut di dalam Al-Qur'an surat At Taubah : 36 yang artinya
: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas
bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di
antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus,
Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan
perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu
semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang
bertakwa."Empat bulan mulia bulan haram tersebut adalah bulan Dzulqo’dah,
Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar