Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Mojokerto Sekertariat Jl. Gajahmada No. 100 Kota Mojokerto

Selasa, 24 April 2018

WALIKOTA MOJOKERTO LAUNCHING PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA DI KOTA MOJOKERTO TAHUN 2018

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang menjadi ini Pembangunan Kesehatan sesuai Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009, Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga menekankan pada pentingnya peran keluarga dalam pembangunan kesehatan, lingkungan keluarga memberikan dasar bagi seseorang untuk memiliki kebiasaan, perilaku dan gaya hidup yang sehat. Oleh karena itu, kita perlu terus berupaya untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat mulai dari lingkungan keluarga. Demikian Walikota Mojokerto Drs. H. Mas’ud Yunus mengawali sambutan pengarahannya pada acara Launching Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Kota Mojokerto tahun 2018, dijelaskan pula bahwa Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga pada dasarnya merupakan integrasi pelaksanaan program-program kesehatan baik Upaya Kesehatan Perorangan  (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target/fokus kepada keluarga berdasarkan data dan informasi dan Profil Kesehatan Keluarga dan memberikan intervensi awal bila ada masalah. 12 indikator yang akan menjadi bahan Survei Keluarga Sehat (KS) : Keluarga mengikuti program KB, Ibu bersalin di Faskes, Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap, Bayi diberi ASI ekslusif selama 6 bulan, pertumbuhan balita dipantau tiap bulan, Penderita TB Paru berobat sesuai standar, Penderita hipertensi berobat teratur, Gangguan jiwa berat yang diobati/tidak ditelantarkan, Tidak ada anggota keluarga merokok, keluarga memiliki/memakai air bersih, keluarga memiliki/memakai jamban sehat serta sekeluarga menjadi anggota JKN/Askes. selain penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, pembangunan kesehatan juga perlu melibatkan lintas sektor melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), yaitu perbanyak makan sayur dan buah, lakukan aktifitas fisik secara rutin, cek kesehatan, enyahkan rokok dan kelola stres. Dengan GERMAS, kita mengajak kerja sama lintas sektor dan lintas program dalam mewujudkan masyarakat untuk berperilaku sehat, yang pada akhirnya dapat membentuk bangsa Indonesia yang kuat. Permasalahan kesehtaan yang masih terjadi di Indonesia diantaranya masih tingginya angka kematian ibu, tingginya angka kurang gizi, penyakit menular, dan tidak menular. Kondisi di Kota Mojokerto pada tahun 2017 Angka Kematian Ibu (AKI) Zero (0) di bawah target Propinsi (91,92/100.000 KH), Angka Kematian Bayi (AKB) 3,80/1000KH juga di bawah target Propinsi (23,6/1000KH), untuk angka kurang gizi; Underweight 4,7% di bawah target nasional (17%), Stuting 10,3% target nasional (28%) Wasting 5,6% target nasional (9,5%), Overweight 6,3% di atas target nasional (5%); penyakit menular dan penyakit tidak menular; penderita hipertensi mendapatkan pelayanan sesuai standar, Walikota berharap seluruh OPD dan masyarakat untuk ikut mensukseskan program PIS KS melalui Survei KS yang akan dilaksanakan mulai hari ini di seluruh wilayah Kota Mojokerto tanpa kecuali, untuk itu berikan info yang benar dan akurat pada saat petugas melakukan survei ke rumah bapak dan ibu, dan diharapkan agar semua OPD dan masyarakat senantiasa menggelorakan semangat revolusi mental dengan penghayatan dan pengamalan 3 (tiga) nilai utama yaitu integritas, kerja keras, dan gotong royong sehingga dapat mewujudkan cita-cita besar pembangunan kesehatan di Indonesia yaitu masyarakat sehat dan berkeadilan. Dra. Christiana Indah W, Apt, M.Si Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto dalam laporannya menyatakan bahwa untuk mensukseskan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga, Puskesmas melakukan pendekatan keluarga di wilayah kerjanya melalui kunjungan rumah sehingga setiap anggota rumah tangga dapat terpantau kondisi kesehatannya. Pendekatan keluarga merupakan strategi pendekatan pelayanan terintegrasi antara Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang didasari oleh data dan informasi profil kesehatan keluarga. Pendekatan keluarga sehat melalui kunjungan rumah oleh Petugas kesehatan, tidak hanya sekedar mengumpulkan data kesehatan keluarga tetapi juga berharap agar keluarga mampu mengenali masalah kesehatannya, upaya mengatasinya serta memotivasi agar keluarga di wilayah kerja Puskesmas tersebut mampu melakukan upaya pencegahan serta peningkatan status kesehatan keluarganya dengan mengoptimalkan potensi atau kemampuan yang dimilikinya. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga-keluarga di satu wilayah administrasi, akan menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini harus dipahami oleh Penangungjawab Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan jajarannya tentang pentingnya upaya memberikan memberdayakan keluarga untuk hidup sehat,  melalui pendataan keluarga sehat. Pada tahun 2018 Kota Mojokerto dengan jumlah 18 Kelurahan diharapkan bisa menyelesaikan survey KS disemua wilayah Kelurahan, sehingga pada akhir tahun 2018 Indeks Kesehatan Keluarga (IKS) sudah bisa diketahui dan menjadi perencanaan Program Indonesia Sehat Kota Mojokerto Kota Mojokerto tahun 2019. dan diharapkan agar dapat Mewujudkan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) melalui Survey Keluarga Sehat (KS) di Kota Mojokerto 100% pada tahun 2018. Kegiatan dilaksanakan Rabu (28/3/2018) di Klenteng Hok Siang Kiong Jalan Residen Pamuji Kel. Jagalan, Kec. Magersari Kota Mojokerto yang dihadiri 200 orang terdiri dari : Ketua & Sekretaris DPRD Kota Mojokerto, Kepala OPD terkait Pemerintah Kota Mojokerto, Kepala BPJS Mojokerto, Ketua PKK Kota Mojokerto, Camat se-Kota Mojokerto, Lurah se-Kota Mojokerto, Kader Motivator Kesehatan, Tokoh Masyarakat (ToMa), Tokoh Agama (ToGa), LSM (Aisyiyah dan Muslimat), Kepala Bidang Lintas Program Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Kepala Puskesmas se-Kota Mojokerto, Tim Surveyor Keluarga Sehat (KS) se-Kota Mojokerto, Ketua RT/RW di wilayah Kelurahan Jagalan & Sentanan, Babinsa Kelurahan Jagalan dan Sentanan. Dengan Narasumber 2 (dua) orang dari Tk I (Propinsi) dr. Dian Islami, M.Si Kepala Bidang Yonkes Dinas Kesehatan Propinsi dengan materinya Kebijakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Jawa Timur dan dari Tk II.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar