PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENCEGAH DISINTEGRASI BANGSA
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat pluralisme yang sangat
tinggi, baik dalam bidang suku bangsa, adat istiadat, kebudayaan maupun agama.
Negera yang demikian ini kerawanan dan ancaman permusuhan antara sesama warga
sewaktu-waktu akan muncul jika tidak diantisipasi dengan baik maka Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mojokerto, menggelar Sosialisasi Pendidikan
Kewarganegaraan dengan tema “ Mencegah Disintegrasi Bangsa “ hari Selasa
(23/5/20167) Bertempat di Gedung Pertemuan Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto,
Jalan Hayam Wuruk. Drs. Andy Soebono , Ketua Penyelenggara kegiatan
menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 100 (seratus) orang
tokoh masyarakat mempunyai tujuan untuk membangun bangsa yang berbudaya
Pancasika artinya Pancasila dari butir 1 sampai dengan 5 yang merupakan
pandangan hidup bangsa dan dasar negara perlu dihayati dan diamalkan secara
nyata untuk menjaga kelestarian dan keampuhannya demi terwujudnya tujuan
nasional dan cita-cita bangsa seperti tercermin dalam pembukaan Undang-undang
Dasar 1945 serta untuk meningkatkan peran tokoh masyarakat mencegah
disintegrasi bangsa. Anang Fahruroji, S.Sos. M.Si., Kepala Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kota Mojokerto, saat membuka acara berdasarkan hal tersebut
diatas kita perlu melihat kembali peran tokoh masyarakat dalam hal pendidikan
kewarganegaraan dalam mencegah distintegrasi bangsa .
Pada pendidikan
kewarganegaraan yang menfokuskan pada pembentuan diri yang beragan dari segi
agama , sosio kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas , terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945 Maka dapat disimpulkan bahwa landasan filosofis, sosilal
budaya, dan pedagogis pada dasarnya mengarahkan manusia supaya dapat hidup
secara manusiawi sesuai dengan martabat manusia yanmg mulia dan menjadi warga
negara yang baik mengerti akan hak dan kewajibannya sehingga dapat menjaga
integritas dan keutuhan bangsa dan negaranya. Lebih lanjut Anang menguraikan
butir butir Pancasila mulai dari sila pertama bahwa manusia Indonesia percaya
dan takwa kepada Tuhan Yang Esa, kalau tidak beragama jangann hidup dibumi
Indonesia, sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab yaitu mengakui dan
memperlaskukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa, ketiaga Persatuan Indonesia yaitu mampu menempatkan
persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara,
Keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan artinya sebagai warga Negara Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dan sila kelima Keadilan Sosial bagi
Seluiruh Rakyat Indonesia, kita harus suka melakukan kefgiatan dalam rangka
mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social. Oleh karena itu Anang
mengajak kepada para tokoh masyarakat ayo kita belajar mengamalkan nilai-nilai
Pancasila karena dari stiap sila yang kita yakini mampu membawa kesejahteraan
bagi bangsa Indonesia. Tiga Nara sumber yang hadir dalam kegiatan ini Erwin N.
Polresta Kota Mojokerto, Agus Imantoro Badan Kesatuahn Bangsa dan Politik
Propinsi Jawa Timur dan Anang Fahruroji, S.Sos. M.Si., Kepala Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kota Mojokerto , berharap kita harus terus membangun
kesadaran untuk bersatu, membagun kelembagaan yang menyuburkan persatuan dan
kesatuan bangsa dan dalam kehidupan pembangunan bangsa mencerminkan keadilan
bagi semua pihak.(Orz). Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki
tingkat pluralisme yang sangat tinggi, baik dalam bidang suku bangsa, adat
istiadat, kebudayaan maupun agama. Negera yang demikian ini kerawanan dan
ancaman permusuhan antara sesama warga sewaktu-waktu akan muncul jika tidak
diantisipasi dengan baik maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Mojokerto,
menggelar Sosialisasi Pendidikan Kewarganegaraan dengan tema “ Mencegah Disintegrasi
Bangsa “ hari Selasa (23/5/20167) Bertempat di Gedung Pertemuan Tim Penggerak
PKK Kota Mojokerto, Jalan Hayam Wuruk. Drs. Andy Soebono , Ketua Penyelenggara
kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 100 (seratus)
orang tokoh masyarakat mempunyai tujuan untuk membangun bangsa yang berbudaya
Pancasika artinya Pancasila dari butir 1 sampai dengan 5 yang merupakan
pandangan hidup bangsa dan dasar negara perlu dihayati dan diamalkan secara
nyata untuk menjaga kelestarian dan keampuhannya demi terwujudnya tujuan
nasional dan cita-cita bangsa seperti tercermin dalam pembukaan Undang-undang
Dasar 1945 serta untuk meningkatkan peran tokoh masyarakat mencegah
disintegrasi bangsa. Anang Fahruroji, S.Sos. M.Si., Kepala Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kota Mojokerto, saat membuka acara berdasarkan hal tersebut
diatas kita perlu melihat kembali peran tokoh masyarakat dalam hal pendidikan
kewarganegaraan dalam mencegah distintegrasi bangsa . Pada pendidikan
kewarganegaraan yang menfokuskan pada pembentuan diri yang beragan dari segi
agama , sosio kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara
Indonesia yang cerdas , terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945 Maka dapat disimpulkan bahwa landasan filosofis, sosilal
budaya, dan pedagogis pada dasarnya mengarahkan manusia supaya dapat hidup
secara manusiawi sesuai dengan martabat manusia yanmg mulia dan menjadi warga
negara yang baik mengerti akan hak dan kewajibannya sehingga dapat menjaga
integritas dan keutuhan bangsa dan negaranya. Lebih lanjut Anang menguraikan
butir butir Pancasila mulai dari sila pertama bahwa manusia Indonesia percaya
dan takwa kepada Tuhan Yang Esa, kalau tidak beragama jangann hidup dibumi
Indonesia, sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab yaitu mengakui dan
memperlaskukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa, ketiaga Persatuan Indonesia yaitu mampu menempatkan
persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara,
Keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan artinya sebagai warga Negara Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dan sila kelima Keadilan Sosial bagi
Seluiruh Rakyat Indonesia, kita harus suka melakukan kefgiatan dalam rangka
mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social. Oleh karena itu Anang
mengajak kepada para tokoh masyarakat ayo kita belajar mengamalkan nilai-nilai
Pancasila karena dari stiap sila yang kita yakini mampu membawa kesejahteraan
bagi bangsa Indonesia. Tiga Nara sumber yang hadir dalam kegiatan ini Erwin N.
Polresta Kota Mojokerto, Agus Imantoro Badan Kesatuahn Bangsa dan Politik
Propinsi Jawa Timur dan Anang Fahruroji, S.Sos. M.Si., Kepala Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kota Mojokerto , berharap kita harus terus membangun
kesadaran untuk bersatu, membagun kelembagaan yang menyuburkan persatuan dan
kesatuan bangsa dan dalam kehidupan pembangunan bangsa mencerminkan keadilan
bagi semua pihak.(Orz).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar