Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Mojokerto Sekertariat Jl. Gajahmada No. 100 Kota Mojokerto

Minggu, 30 Juli 2017

ARIE CAHYONO MENJADI NARA SUMBER WORKSHOP PERAN PEREMPUAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN



ARIE CAHYONO MENJADI NARA SUMBER WORKSHOP PERAN PEREMPUAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Berbicara tentang kesetaraan gender dan manfaat senyum H. Arie Cahyono, SSTP, M.Si dari Perlindungan Anak Indonesia menjadi nara sumber pada acara Workshop Peran Perempuan Dalam Mengambil Keputusan yang dipandu oleh Hj. Ninis Suyitno, Ketua Pelaksana Kegiatan Workshop di Gedung Graha Praja Wijaya, hari Senin, (24/7/2017. Pada kesempatan tersebut menceritakan tentang kesetaraan gender yakni pada awalnya paradigma pembangunan gender lebih menekankan pada bagaimana perempuan berperan dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan yang lebih dikenal dengan Perempuan dalam pembangunan. Namun dalam perkembangannya peranan perempuan tidak hanya sekedar pelaku pembangunan tetapi peran serta perempuan menjadi perhatian dan pertimbangan untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan berbagai program pembangunan yang dikenal dengan Pengarutamaan Gender.
Namun dalam pelaksanaannya masih dirasakan berjalan lamban karena para pengambil Keputusan, pemegang kebijakan, para perencana dan para pemangku kepentingan masih belum memahami pengarusutamaan gender. Bahkan istilah gender masih sering diartikan sebagai perempuan, sehingga mengakibatkan kontra produktif karena pengambil kebijakan didominasi oleh kaum laki-laki. Seiring dengan peningkatan peran dan partisipasi perempuan diberbagai bidang munculnya peran perempuan pada sektor domestik, publik dan sosial. Ketika perempuan masuk kesektor publik maka munculah peran ganda perempuan dengan segala permasalahannya. Walaupun perempuan telah masuk dalam dunia publik ia masih tetap mempunyai tanggung jawab penuh disektor domestik. Jadi walaupun mereka bekerja diluar rumah, tetapi tugas-tugas rumah tangga tetap dipegang isteri. Seorang suami dianggap tabu kalau harus mencuci, memasak ataupun mengasuh anak karena dianggap pekerjaan tersebut adalah pekerjaan perempuan. Sementara Hj. Ninis Suyitno mengatakan di Kota Mojokerto merupakan Kota dengan capaian pembangunan gender masih dibawah capaian pembangunan gender sekitar 30 % . Jadi di Kota Mojokerto masalah pengarusutamaan gender dan pemberdayaan gender berada dibawah capaian tingkat nasional. Dengan demikian masih terjadi ketimpangan yang perlu dikoreksi agar tercapai kesetaraan gender dan keadilan gender.Sampai dengan tahun 2017 partisipasi anggota DPRD Kota Mojokerto sebesar 30 % . Hal ini akan mempengaruhi kebijakan pembangunan yang responsif gender demikian juga dalam pengambilan Keputusan pada posisi eselon. Oleh karenanya bahwa Workshop ini Peningkatan Peran Perempuan Dalam pengambilan Keputusan sangat penting dan Strategis dilaksanakan dalam rangka mendorong eksistensi perempuan dibidang politik dan jabatan publik di Kota Mojokerto. Saya berharap dengan kegiatan ini akan lahir komitmen dalam upaya pencapaian pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Hal lain yang dikupas oleh Arie Cahyono mengupas masalah senyum. Senyum merupakan ekspresi wajah. Ekspresi ini biasanya menggambarkan perasaan senang dan gembira. Sebuah senyum terjadi spontan atau dibuat-buat. Senyum sehat dan menawan merupakan gambaran senyum yang sempurna. Senyum memberikan banyak manfaat. Disamping memperindah wajah, ia juga mampu membentuk daya tahan tubuh yang lebih baik. Senyum juga mampu meredakan stres, memberikan inspirasi bagi orang lain dan meningkatkan kesempatan untuk suskses. (Orz).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar