Rabu, 04 April 2018
Wali Kota Mas’ud Yunus Buka Laboratorium Inovasi Daerah
Kota Mojokerto menjadi
Laboratorium Inovasi Pelayanan Publik, yang digagas Lembaga Administrasi Negara
(LAN). Bertempat di Ruang Nusantara Pemkot Mojokerto, Senin (2/4/2018),
kegiatan ini dibuka Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus dengan dihadiri Kepala
Pusat Inovasi Administrasi Negara dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan
diikuti seluruh Kepala OPD beserta pejabat di lingkungan Pemerintah Kota
Mojokerto. Kegiatan Laboratorium Inovasi Pelayanan Publik ini adalah untuk
mendorong One Agency One Innovation, dan dalam rangka mewujudkan Nawa Cita
serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Program One Agency One Innovation merupakan gagasan/ide kreatif yang
orisinil maupun adaptasi/modifikasi
untuk pelayanan publik yang memberikan manfaat baik secara langsung
maupun tidak langsung bagi masyarakat Kota Mojokerto. Program inovasi yang
sebelumnya hanya program prioritas bidang, sekarang telah menjadi program prioritas
nasional oleh Bappenas. Menurut
Andi Taufik selaku Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara dari Lembaga
Administrasi Negara (LAN), Kota Mojokerto sudah cukup terkenal dan banyak
program inovasi serta kreatifitas yang sudah dihasilkan. “Diharapkan pada program kegiatan ini seluruh
OPD bisa menghasilkan inovasi-inovasi baru yang tujuannya meningkatkan kualitas
pelayanan publik kepada masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan Andi, inovasi adalah sesuatu yang dinamis dan
berkembang bahkan masyarakat yang dilayani juga ikut berkembang. “Saluran
informasi dari masyarakat juga semakin terbuka, karena itu cara melayani kita
tentu harus mejadi lebih baik dan diperbarui dengan menciptakan inovasi-inovasi
di dalam pelayanan public,” jelas Andi. Andi juga menegaskan tentang Innovation
Readiness Level (tingkat kesiapan inovasi daerah) yang utama adalah strong
commitmen dari pucuk pimpinan dan Kepala Perangkat Daerah. “Membuat perubahan
sama dengan menegakkan benang basah, harus dipegang dari atas bukan dari bawah,
ini berarti bahwa inovasi harus dimulai dari unsur pimpinan. Pimpinan adalah
role model dalam berinovasi,” tambah Andi. Sementara itu, pada kesempatan ini
Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus memaparkan program kegiatan Pemkot Mojokerto,
keberhasilan dan permasalahan yang dihadapi Kota Mojokerto. “Kota Mojokerto
tidak banyak memiliki Sumber Daya Alam, yang ada hanya SDM, oleh karena itu
fokus pembangunan kota Mojokerto diarahkan pada peningkatan kualitas SDM,
dengan visi untuk mewujudkan Kota Mojokerto sebagai Service City (kota pelayanan)
yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral,” ungkapnya. Mas’ud
menjelaskan bahwa Kota Mojokerto adalah kota kecil tetapi menjadi salah satu
kota penyangga pertumbuhan perekonomian Kota Surabaya. “Dengan semakin
pendeknya jarak antara Mojokerto dan Surabaya kalau kita mampu menangkap
luberan pertimbuhan ekonomi Kota Surabaya maka Kota Mojokerto semakin ramai
tetapi kalau tidak mampu justru akan menjadi kota mati. Oleh karenanya, kita
berupaya agar orang mencari produk jasa dan layanan masuk kota mojokerto,
sehingga Kota Mojokerto akan ramai dan
akan meningkatkan peredaran uang sekaligus peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto,” papar
Mas’ud. Pada kegiatan Laboratorium Inovasi Pelayanan Publik ini dilakukan
penandatanganan komitmen Kepala Perangkat Daerah tentang inovasi pelayanan
publik tahun 2018. Penandatangananan kali ini dilakukan secara simbolis antara
Kepala Bakesbang Mojokerto Anang Fahruroji dengan Wali Kota Mojokerto Mas’ud
Yunus untuk membuat terobosan One Agency One Innovation, yang disaksikan Plt.
Sekda Kota Mojokerto. Selanjutnya kegiatan diisi dengan asistensi untuk pejabat
dari setiap OPD selama dua hari (Na/Rr - Humas)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar