Penanggulangan Bahaya HIV /Aids dan bahaya
penularannya merupakan materi utama yang
disampaikan pada acara acara Sosialisasi penaggulangan HIV / Aids yang digelar
oleh Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Mojokerto bekerja sama dengan Badan
Narkotika Nasional Kota Mojokerto, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan UPT
DLL Propinsi Jawa Timur , kepada
kelompok beresiko yang diselenggarakan
pada hari sabtu tanggal 12 Agustus 2017 bertempat di Terminal Kerta Jaya
Mojokerto, dihadiri oleh Dinas Perhubungan Kota Mojokerto, Kepala UPT DLL Jawa
Timur dan 90 orang dari kelompok beresiko. Hj. Endang Sutadi nara sumber
dari KPA menyampaikan materi pengertian
HIV/Aids. Dijelaskan oleh Endang
HIV/Aids adalah merupakan
sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya system kekebalan
tubuh manusia akibat infeksi virus HIV.
Virus Aids menyerang sel darah putih
khusus yang disebut dengan T-Lymphocytes. Dan HIV adalah virus yang akan
memperlemah kekebalan tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi
rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor meskipun
penanganannya yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit
ini belum benar-benar disembuhkan. Tanda pertama penderita HIV biasanya
pertama, akan mengalami demam selama 3 hri sampai 6 minggu tergantung daya
tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang yang terinveksi HIV akan tetap sehat
dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena
serangan demam yang berulang-ulang. Kedua, penderita akan mengalami nafas
pendek, batuk, nyeri dada dan demam , ia akan kehilangan nafsu makan, mual dan
muntah. Ketiga, diare kronis yang tidak
dapat dijelaskan pada infeksi HIV dapat terjadi karena berbagai penyebab,
antara lain infeksi bakteri dan parasite
yang umum seperti salmonella. Keempat batuk berkepanjangan. Kelima peradangan
pada kerangkongan, pembekaan kelenjar getah bening, sakit kepala, sulit
berkonsentrasi, respon anggota gerak melambat, sering nyeri dan kesemutan pada
telapak tangan dan kaki, mengalami tensi darah rendah , terjadi serangan virus
cacar air dan cacar api, infeksi jaringan kulit rambut dan kulit kering dengan
bercak-bercak. Sih ngideni juga nara sumber dari KPA menyampaikan cara mencegah penularannya hindari sek bebas, jangan berganti pasangan
seksual, gunakan kondom terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan
menjadi donor darah, seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sbaiknya jangan
hamil, waspada penggunaan jarum suntik saat transfusi darah yang diadakan oleh
organisasi yang tidak jelas, sekali
pakai saja, selalu menggunakan alat-alat medis yang steril, jika ingin membuat
tato tubuh, selalu minta jarum yang baru dan steril dan jauhi narkoba dengan menyuntikannya ke
dalam aliran darah kita. Hal ini dikarenakan virus HIV dapat menular melalui
jarum suntikyang masuk kepembuluh darah. Lebih lanjut dikatakan Sih ngideni
jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang beresiko HIV sebaiknya
segera memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan test. Jika hasil test HIV positif sebaiknya
penderita melakukan pemeriksanaan CD4 dan viral load test. Penanganan dini dan
tepat akan menyelamatkan penderita dari keganasan virus ini.(Orz).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar