Di Usia yang sudah senja tepat
usia diatas 80 tahun mantan
pejuang yang turut serta merebut kemerdekaan ini ternyata masih sehat bugar pada hal sudah puluhan tahun lalu dia lalui.
Mantan pasukan Pembela Tanah Air (PETA) semangatnya masih terus berkobar. Terlebih ketika meneriakkan kata
Merdeka setiap akan ada sambutan-sambutan. Dialah mereka pejuang-pejuang wanita
R.A. Sria Aminah (86 tahun),sebagai
polisi Tentara Republiki Indonesia (PTRI),
Ny. Sumarwoto (80 tahun) dan Ny. Zaenaf (86 tahun) pejuang Gerilya 1945
hingga 1948 untuk merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Ketika
ditemui reporter Palapa di Gedung Graha Praja Wijaya, Jalan Gajah Mada Kota
Mojokerto HARI Kamis 10 Agustus 2017. Mantan pejuang gerilya 1945 ini menceritakan
bagaimana ia bersama-sama temannya berjuang melawan penjajah untuk merebut
kemerdekaan Indonesia.
Pertama ia bertempur melawan Belanda dan mengaku selalu
berpindah-pindah melakukan perlawanan baik terhadap Belanda atau Jepang yang
berusaha menduduki Negara Indonesia. Terlebih ketika untuk kali keduanya
Belanda masuk ke Indonesia dengan menyewa tentara bayaran dari India. Ia
bersama pejuang lainnya terus berpindah-pindah mencari markas dan kekuatan
untuk dapat melumpuhkan tentara belanda yang menduduki Indonesia. Ketika itu sangat sulit mencari air
sangat sulit baik untuk minum maupun untuk mandi. Ini dijalani bertahun-tahun
bila ingin minum air harus ke sungai tetapi jangan sampai ketahuan tentara belanda. Katanya itu pengalaman yang salah
satunya tidak terlupakan. Ketika disinggung mengenai kemerdekaan saat
ini, menurutnya dengan adanya kemerdekaan ini setidaknya bisa memberikan
kepuasan tersendiri meski saat bertempur harus mempertaruhkan nyawa. Namun ia
sangat sedih ketika melihat generasi muda saat ini yang tidak mensyukuri
kemerdekaan dengan kegiatan yang tidak bermanfaat. Banyak generasi muda lebih
mementingkan diri sendiri daripada bangsanya dan tidak mau memperhatikan
kepentingan orang lain. Tak hanya itu saja , bila dilihat di media banyak
pejabat atau orang – orang penting Indonesia yang hanya mementingkan dirinya
ketimbang rakyat dan bangsa. Pemerinrtah seharusnya selalu memperhatikan
para pejuang dan veteran yang selama ini telah berjuang selain penghargaan juga
kehidupan yang layak bagi para veteran. Kepada generasi muda harus tetap
menjaga kemerdekaan ini, karena kemerdekaan bukan diperoleh dari pemberian
tetapi dari perjuangan. Karena itu para
pemuda mampu merefleksi diri dengan turut memikirkan dan bertindak sesuatu demi
nusa dan bangsa demi kemajuan Indonesia. Saat menceritakan sejarah tersebut
wajahnya nampak berbinar-binar sama sekali tidak ada rasa lelah pada hal usia
mereka tidak muda lagi. Para veteran memang saat ini nampak bahagia dalam
hidupnya. Selama
berbincang-bincang tidak pernah mengeluh
hidup serlalu disyukuri. Veteran hanya pesan satu hal lagi dia begitu menyayangkan banyaknya daerah yang
ingin melepaskan diri dari Indonesia “ Pada hal dulu Pahlawan susah-susah
menyatukan Indonesia, mbok ya dihargai dan dijaga negara ini bukannya mreteli
satu persatu. Indonesia adalah
salah satu Negara kepulauan terbesar didunia tentu masing-masing daerah punya
budaya masing-masing, adanya banyak ras, suku, etnik dan punya keunikan
sendiri-sendiri . lalu muncullah konflik. Apa tanggung jawab kita sebagai warga
Negara Indonesia , salah satunya adalah
menjaga persatuan Indonesia.Ujar Veteran. (Orz).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar