HALAL BI HALAL DHARMA WANITA
PERSATUAN SEKRETARIAT Dharma Wanita Persatuan Sekretariat Daerah Kota Mojokerto
mengadakan halal bi halal, Selasa siang (25/7/2017) bertempat di Gedung Graha
Praja Wijaya, yang dihadiri oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Mojokerto
Ny. Hj. Farida Hanum Uton Kota Mojokerto, Kepala Bagian Kesra, ibu-ibu pengurus
Dharma Wanita Persatuan Sekretariat serta anggota Dharma Wanita Persatuan
Sekretariat Daerah Kota Mojokerto. Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Mojokerto
Ny. Hj. Farida Hanum Uton Kota Mojokerto, dalam sambutannya sebagai insan
biasa, tentunya baik dalam berorganisasi maupun kehidupan sehari-hari tidak
luput dari kesalahan dan kekhilafan, maka dalam halal bi halal ini marilah kita
melapangkan dada membuka hati dengan sabar dan penuh iklas meminta dan memberi
maaf atas kekhilafan yang mungkin disengaja atau tidak disengaja. Selain itu
Dharma Wanita Persatuan Sekretariat yang telah melakukan optimalisasi
pengembangan pemberdayaan dan kemandirian serta dapat lebih berkiprah dalam
bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya dan saya berharap Dharma Wanita
Persatuan Sekretarian yang baru saja pergantian Ketua ini akan selalu mendapat
lindungan dari Allah SWT. Ucap Farida Uton. Ny. Sri Yunita Lestari ABD.
Rachman
Tuwo sebagai Ketua Dharma Wanita Persatuan Sekretariat yang baru, pada
kesempatan yang berbahagia ini saya ingin mengucapkan terima kasih atas
kepercayaan dan kesempatan yang diberikan kepada kami. Tentunya saya sebagai
Ketua yang baru dan ilmu yang terbatas yang saya miliki saya mohon bantuan
kerja sama yang baik ibu-ibu pengurus Dharma Wanita Persatuan Sekretarian.
Karena dengan kerja sama yang terjalin baik maka akan terwujudlah kehidupan
organisasi yang harmonis dan sejalan dengan tema halal bi halal kali ini mari
senantiasa kita tingkatkan peran perempuan khususnya DWP Sekretariat untuk
mewujudkan masyarakat yang damai dan toleransi. Kehadiran M. Shokeh dari
Kementrian Agama Kota Mojokerto memberikan ceramah agama tentang sejarah halal
bi halal saat itu semakin menambah hangatnya nuansda kebersamaan dan keakraban
anggota Dharma Wanita Persatuan sekretariat. Dijelaskan oleh Shokeh bahwa halal
bi halal merupakan budaya khas Indonesia. Penggagas istilah ini halal bi halal
ini adalah KH. Wahab Chasbullah. Ceritanya setelah Indonesia merdeka tahun
1945. Pada tahun 1948 Indonesia dilanda gejala disintegrasi bangsa. Para elit
politik saling bertengkar , tidak mau duduk dalam satu forum. Sementara
pembrontakan terjadi di mana-ma, diantaranya PKI di Madiun. Pada tahun 1948
yaitu pertengahan bulan Ramadhan, Bung Karno memanggil KH. Wahab Chasbullah ke
Istana Negara untuk dimintai pendapat dan sarannya untuk mengatasi situasi
politik Indonesia yang tidak sehat. Kemudian Kyai Wahab memberi saran kepada
Bung Karno untuk menyelenggarakan Silaturahmi sebab sebentar lagi hari raya
Idul Fitri di mana seluruh umat islam disunnahkan bersilaturahmi. Sejak saat
itulah instansi-instansi pemerintah saat itu yang merupakan orang-orang Bung
Karno menyelenggarakan Halal Bi Halal yang kemudian diikuti juga oleh warga
masyarakat secara luas, terutama masyarakat muslim. Jadi Bung Karno bergerak
lewat instansi pemerintah sementara kyai wahab menggerakkan warga dari bawah.
Jadilah Halal bi Halal sebagai kegiatan rutin dan budaya Indonesia saat Hari
Raya Idul Fitri seperti sekarang ini yang kita selenggarakan.(ORZ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar