Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Mojokerto Sekertariat Jl. Gajahmada No. 100 Kota Mojokerto

Senin, 04 September 2017

PESTA GIZI DAN BAKAR SATE KOTA MOJOKERTO

Sebuah event spektakuler yang merupakan agenda  tahunan bagi masyarakat Kota Mojokerto saat Hari Raya Idul Adha tiba. Pesta gizi dan bakar sate, salah satu acara rakyat yang dilaksanakan setiap tahun sekali.  Pesta gizi yang dimaksud adalah masyarakat bisa menikmati makan sate gratis yang disediakan oleh peserta.  Setiap peserta wajib menyerahkan hasil sate yang telah dibakar dan siap saji untuk disediakan ke dewan juri.  Selain itu setiap peserta menyediakan sate yang siap saji yang disediakan di stand masing-masing.
Untuk tahun ini  pesta rakyat telah digelar pada Jumat 1 Agustus 2017 di depan Pemkot Mojokerto.  Selain organisasi perangkat daerah, peserta lain dari masyarakat umum seperti PKK dan sekolah.  Suasana malam pesta gizi berlangsung meriah.  Selain rame-rame bakar sate, setiap peserta juga dianjurkan memakai kostum yang unik dan menarik.  Dalam penilaian, selain rasa sate dan cara penyajiannya juga yel-yel yang dibuat oleh peserta secara berkelompok.

Suasana malam di sepanjang jalan Gajah Mada berubah menjadi panggung hiburan, sebab setiap  peserta bersemangat untuk menunjukkan yang tebaik. Dilihat dari stand saja mereka berlomba untuk menghias stand dengan berbagai kreasi.  Kemudian kostumnya berbagai model, dan sebagain besar menggunakan konsep berbahan daur ulang.  Kemudian memakai karakter seperti ikan rengkik, sapi dan jenis lainnya. Kemudian juga peran seperti penari india, tukang sayur dan juga baju adat misalnya adat papua, dayak dan masih banyak yang lainnya.
Demikian juga dengan yel-yel yang ditampilkan sangat menghibur, bukan hanya jargon yang ditonjolkan, gerak dan goyangan dangdut juga sangat mendominansi. Saat juri mendatangi stand dan melakukan penilaian, para peserta yang sebagian besar dari OPD ini tidak segan-segan untuk berjoget mengikuti musik yang sangat rancak. Dari stand ke stand juri melakukan penilaian yel-yel yang hanya berdurasi tidak lebih dari 3 menit.
Saat penilaian bisa dibilang tidak nyaman, lantaran antara penonton yang turut serta melihat dan peserta di arena stand yang sangat sempit sangat bebas untuk bergerak.  Namun demikian sangat menghibur.
Paska penilaian yel-yel konsentrasi ke panggung  utama, untuk menikmati aneka tari dan lagu-lagu bernuansa Islami. Semua indikator penilaian sudah selesai baik yel-yel maupun rasa sate, tinggal menunggu hasil penilaian dari dewan juri. Untuk penilaian kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk menentukan 10 besar dikategorikan yel-yel dan rasa sate dan berlaku untuk OPD dan umum kecuali sekolah.
Dra. Eny Rahmawaty, M.Si Kepala Bagian Kesejahteran mengatakan, tujuan dari pesta gizi dan bakar sate ini adalah memperingati Hari Raya Idul Kurban.  Hari raya yang identik dengan keikhlasan dapat dirasakan oleh seluruh warga Kota Mojokerto.  Selain itu juga sebagai media hiburan, melalui bakar sate masyarakat bisa menikmati makan bersama secara gratis.  Bukan hanya peserta tapi masyarakat yang datang bisa ikut serta menikmati sate yang sudah disiapkan oleh peserta.
Hadir pula Walikota Mojokerto dan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah kota Mojokerto.  Selain itu suasana malam itu juga dimeriahkan oleh jamaah pengajian Al ummahat. Berkumpul alam suasana santai dengan lesehan ini membuat suasana satu dengan yang lain semakin akrab. Kebersamaan terasa.
 Walikota Mojoketo KH. Mas’ud Yunus dalam sambutannya menyampaikan, pesta gizi dan bakar sate ini adalah bentuk kegiatan yang sangat positif.  Oleh karena itu pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta mensukseskan acara ini.  Melalui pesta gizi kali ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan melalui makan bareng. Idul Adha itu artinya hari raya kurban. Ada simbol kepedulian sosial terhadap sesama. "Ibadah dalam Islam itu bukan hanya ibadah vertikal saja tapi lebaran hari raya yang semua umat bergembira, seluruh umat Islam harus ikut bergembira. Minimal hari ini ikut makan daging. Semua makan, jangan ada yang tidak makan.
Momen Idul Adha, juga menjadi penanda tingginya tingkat toleransi masyarakat Indonesia. Di beberapa daerah seperti di Jawa Timur, tidak jarang umat non-Muslim ikut meramaikan hari raya kurban dengan ikut menyumbangkan kambing dan sapi untuk dikurbankan. Bahkan pembagian, daging itu diberikan untuk semua orang memandang agama orang yang menerima daging kurban.
Pada akhir acara, dewan juri mengumumkan hasil  penilaian untuk kategoti sekolah dan OPD/Umum.
Kategori Yel-yel dan Busana terunik
Kategori Rasa Sate
Unsur OPD/Umum
PERINGKAT
PESERTA
PERINGKAT
PESERTA
Unsur OPD/umum
Terbaik 1
Dinas Sosial
Terbaik 1
Disperindag
Terbaik 2
Dinas Koperasi usaha mikro dan tenaga kerja
Terbaik 2
Dinkes
Terbaik 3
BKD
Terbaik 3
Setwan
Terbaik 4
Bakesbangpol
Terbaik 4
Bakesbangpol
Terbaik 5
GOW
Terbaik 5
Kel. Kauman
Terbaik 6
Kel Wates
Terbaik 6
RSUD Wahid
Terbaik 7
DLH
Terbaik 7
Dinas penanaman modal
Terbaik 8
Kec.Magersari
Terbaik 8
DWP Kota
Terbaik 9
Diknas
Terbaik 9
Kel. Gunung gdangan
Terbaik 10
Dinkes
Terbaik 10
Kel. Meri
Unsur sekolah
Terbaik 1
SMA N 3
Terbaik 1
SMPN 1
Terbaik 2
SMP Islam Brawijaya
Terbaik 2
SMAN 3
Terbaik 3
SMP N 4
Terbaik 3
SMPN 7
Terbaik 4
SMPN 9
Terbaik 4
SMAN 2
Terbaik 5
SMPN 8
Terbaik 5
Gugus 2 Kranggan
Terbaik 6
SMPN 1
Terbaik 6
SMPN 6
Terbaik 7
SMP N 2
Terbaik 7
SMK Tamsis
Terbaik 8
SMA N 2
Terbaik 8
SMP Muhamadiah
Terbaik 9
SMPN 3
Terbaik 9
SMAN 1
Terbaik 10
SMP Muhamadiyah
Terbaik 10
Gugus 3 Pralon

Data : Disporabudpar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar