ARIE CAHYONO MENJADI NARA SUMBER
WORKSHOP PERAN PEREMPUAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Berbicara tentang
kesetaraan gender dan manfaat senyum H. Arie Cahyono, SSTP, M.Si dari
Perlindungan Anak Indonesia menjadi nara sumber pada acara Workshop Peran
Perempuan Dalam Mengambil Keputusan yang dipandu oleh Hj. Ninis Suyitno, Ketua
Pelaksana Kegiatan Workshop di Gedung Graha Praja Wijaya, hari Senin,
(24/7/2017. Pada kesempatan tersebut menceritakan tentang kesetaraan gender
yakni pada awalnya paradigma pembangunan gender lebih menekankan pada bagaimana
perempuan berperan dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan yang lebih dikenal
dengan Perempuan dalam pembangunan. Namun dalam perkembangannya peranan
perempuan tidak hanya sekedar pelaku pembangunan tetapi peran serta perempuan
menjadi perhatian dan pertimbangan untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan
berbagai program pembangunan yang dikenal dengan Pengarutamaan Gender.
Namun
dalam pelaksanaannya masih dirasakan berjalan lamban karena para pengambil
Keputusan, pemegang kebijakan, para perencana dan para pemangku kepentingan
masih belum memahami pengarusutamaan gender. Bahkan istilah gender masih sering
diartikan sebagai perempuan, sehingga mengakibatkan kontra produktif karena
pengambil kebijakan didominasi oleh kaum laki-laki. Seiring dengan peningkatan
peran dan partisipasi perempuan diberbagai bidang munculnya peran perempuan
pada sektor domestik, publik dan sosial. Ketika perempuan masuk kesektor publik
maka munculah peran ganda perempuan dengan segala permasalahannya. Walaupun
perempuan telah masuk dalam dunia publik ia masih tetap mempunyai tanggung
jawab penuh disektor domestik. Jadi walaupun mereka bekerja diluar rumah,
tetapi tugas-tugas rumah tangga tetap dipegang isteri. Seorang suami dianggap
tabu kalau harus mencuci, memasak ataupun mengasuh anak karena dianggap
pekerjaan tersebut adalah pekerjaan perempuan. Sementara Hj. Ninis Suyitno
mengatakan di Kota Mojokerto merupakan Kota dengan capaian pembangunan gender
masih dibawah capaian pembangunan gender sekitar 30 % . Jadi di Kota Mojokerto
masalah pengarusutamaan gender dan pemberdayaan gender berada dibawah capaian
tingkat nasional. Dengan demikian masih terjadi ketimpangan yang perlu
dikoreksi agar tercapai kesetaraan gender dan keadilan gender.Sampai dengan
tahun 2017 partisipasi anggota DPRD Kota Mojokerto sebesar 30 % . Hal ini akan
mempengaruhi kebijakan pembangunan yang responsif gender demikian juga dalam
pengambilan Keputusan pada posisi eselon. Oleh karenanya bahwa Workshop ini
Peningkatan Peran Perempuan Dalam pengambilan Keputusan sangat penting dan
Strategis dilaksanakan dalam rangka mendorong eksistensi perempuan dibidang
politik dan jabatan publik di Kota Mojokerto. Saya berharap dengan kegiatan ini
akan lahir komitmen dalam upaya pencapaian pemberdayaan perempuan dan
kesetaraan gender. Hal lain yang dikupas oleh Arie Cahyono mengupas masalah
senyum. Senyum merupakan ekspresi wajah. Ekspresi ini biasanya menggambarkan
perasaan senang dan gembira. Sebuah senyum terjadi spontan atau dibuat-buat.
Senyum sehat dan menawan merupakan gambaran senyum yang sempurna. Senyum
memberikan banyak manfaat. Disamping memperindah wajah, ia juga mampu membentuk
daya tahan tubuh yang lebih baik. Senyum juga mampu meredakan stres, memberikan
inspirasi bagi orang lain dan meningkatkan kesempatan untuk suskses. (Orz).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar