Banyak
yang bisa dilakukan oleh Bank Sampah Induk (BSI) Kota Mojokerto untuk mendukung
program Pemerintah. Setelah sukses bayar pajak pakai sampah yang
kerjasama dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPPKA), kini BSI
digandeng oleh BPJS Kesehatan berencana bayar premi /iuran JKN dengan menggunakan
uang sampah. Aktualisasi awal dilakukan sosialisasi oleh BPJS terhadap
Fasilitator Bank Sampah se-Kota Mojokerto, senin 23/7/2018 bertempat di Taman
Baca TPA Randegan. Ide kerjasama ini dimaksudkan untuk mempermudah layanan
bagi peserta BPJS di Kota Mojokerto. Dokter. Dina Diana Permata Pimpinan Cabang
BPJS Kota Mojokerto saat dialog dengan fasilitator Bank Sampah menyampaikan,
peserta JKN adalah setiap orang yang telah membayar iuran, termasuk orang asing
yang bekerja di Indonesia paling singkat selama 6 (enam) bulan. Peserta JKN
terbagi dalam kelompok Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), yaitu
masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar pemerintah.
Selain itu peserta bukan Penerima Bantuan Iuran, Pekerja Penerima Upah (PNS,
TNI, Polri, Pegawai BUMN/BUMD/Swasta/lainnya), Pegawai Pemerintah Non
Pegawai Negeri, Pekerja Bukan Penerima Upah (Peserta mandiri / sektor
informal),Bukan Pekerja (Pensiunan, Veteran, Investor). Channel pembayaran iuran dapat melalui
Perbankan dan Payment Point Banking. “Seperti Bank Sampah dapat
mengkoordinir pembayaran iuran peserta JKN dari hasil penjualan sampah,
tentunya ini bagi peserta mandiri” katanya.
Bagi Bank sampah di Kota Mojokerto
dapat melayani pembayaran iuran BPJS baik peserta JKN yang sudah terdaftar
maupun peserta baru yaitu dari warga Kota yang belum terkaver BPJS baik itu
sebagai peserta PBI atau PBU. Disampaikan oleh Riani Direktur BSI saat ini
jumlah Bank Sampah Unit sebanyak 115 yang sudah terbentuk. Klu bicara
kepesertaan BPJS menurut data Dinas Kesehatan sudah mencapai 98 %. Artinya
tinggal 2 % saja warga Kota Mojokerto yang belum menjadi peserta. Warga
manakah yang 2 % tersebut tentunya perlu disandingkan antara jumlah penduduk
dengan jumlah peserta JKN. Sehingga pengurus Bank Sampah bisa maping langsung
warga di wilayahnya yang belum menjadi peserta JKN mandiri. Hadir menyertai
dokter Dina adalah Feredian Pajar dan Wido selaku Narasumber serta staf BPJS
lainnya. Hadir pula pimpinan DLH Lucki dan Suwaji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar