Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Mojokerto Sekertariat Jl. Gajahmada No. 100 Kota Mojokerto

Senin, 24 Juni 2019

KIRAB BUDAYA BANJARAN MOJOBANGKIT


berangkat dari spirit kejayaan dan keragaman budaya sejak dahulu kala. Yang tidak pernah hadir secara alamiah. Tapi senantiasa di perjuangkan. Oleh para pengkarya.
Banjaran adalah sebuah pakem yang di maksudkan menjadi sebuah prosesi dalam peringatan hari jadi dalam spirit of Majapahit.
Bagaimana berkisah tentang sebuah awal tanpa meninggalkan mula. Ya awal sebuah kejayaan hadir melingkupi yang terjadi sedari dulu hingga hari ini.
Akan dimulai dengan pemberangkatan secara ritmik. Bagaimana pengharapan datangny kejayaan. Tanpa meninggalkan kekuatan berdoa dengan segala sesaji dan adabnya.
Barisan paling depan akan dipimpin oleh hadirnya Cucuk Lampah yang terdiri dari sebarisan Mbok Ireng. Yang bersenjatakan sodo Lanang tumbal Sewu. Bertugas untuk membersihkan segala kejahatan (sukerti sukerti). Jug menyingkirkan segala sengkolo rubedo dan segala bentuk kejahatan Angkara murka. Yang sekaligus dilambangkan dengan tuntutan hidup dan pamomong.
Termasuk perlambang dari empat unsur kehidupan yaitu air, api, angin, tanah dan moncowarno.
Sido Lanang tumbak Sewu. Lidinya berjumlah tiga puluh tiga sesuai dengan jumlah neptu hari dan pasaran dalam kalender Jawa.
Yang mempunyai pengharapan. Tidak akan pernah ada lagi segala kejahatan bisa hadir dihari selanjutnya. Tetapi berganti dengan hadirnya limpahan langkah kebaikan, dengan curahan berkah dan dibentengi oleh kejayaan abadi. Sehingga kejayaan menjadi sebuah perjumpaan yang menghadirkan bagi siapapun yang ikut dalam prosesi.
Naaahhhh.... Itu baru Cucuk Lampah pengarep dari sebarisan peserta kirab Budayab Banjaran Mojobangkit.
Lalu apa lengkapnya wujud Mojobangkit? Ikuti terus cerita selanjutnya Yaa geeessss.... Ini baru H-4 dari rangkaian kirab yang akan di tutup seluruh prosesinya dengan aksi Kabeh Oleh Melok Mojongremo.
Saat MOJONGREMO semua orang menjadi aktif dengan gerakan tongal tongel, kaki diangkat satu, lalu selendang di seblakkan dan menghentak kaki dengan gaya khasnya. Bukankah itu seputar gerakan tari Remo ..??
Salam budaya Mojobangkit,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar