Selangkah lagi, Kota Mojokerto akan dapat meraih Piala
Adipura tahun 2017. Pasalnya, Selasa sore (6/6) Wali Kota Mas’ud Yunus
memberikan pemaparan yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup di Hotel
Sultan Jakarta. Yang artinya Kota Mojokerto telah masuk nominasi Kota penerima
Adipura 2017. Didampingi Sekda Mas Agoes dan beberapa kepala OPD terkait,
paparan yang dijelaskan Wali Kota merupakan penilaian penting Adipura yang
merupakan tindak lanjut penilaian lapangan yang dilakukan oleh tim penilai dari
Kementerian Lingkungan Hidup beberapa pekan lalu sehingga diharapkan Kota
Mojokerto dapat mempertahankan piala Adipura yang telah diraih tahun lalu.
Rachmat Witular, Ketua Tim Penilai dalam sambutan singkatnya menyampaikan bahwa
melalui presentasi dan wawancara ini pihaknya ingin mengetahui sejauh mana
Pemkot Mojokerto mengimplementasikan program pembangunannya. "Khususnya
terkait dengan komitmen Wali Kota dalam program inovasi terhadap pembangunan
lingkungan hidup," terangnya. Kiai Ud, sapaan akrab Mas’ud Yunus dalam
paparannya meyakinkan tim penilai bahwa Indikator Adipura di Kota Mojokerto telah
masuk ke wilayah terkecil yaitu tingkat RT dan RW. “Jadi masyarakat sudah
dibiasakan hidup bersih, sehat dan indah sejak di lingkungan terkecil. Kita
juga punya Kader Lingkungan Berseri di setiap wilayah yang merupakan agen
perubahan yang paham dan peduli tentang pengolahan lingkungan,” jelasnya.
Sejak
Mei lalu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga telah mengadakan lomba Kampung
Bersih Sehat, Teduh, Indah dan Aman (KASIH SETIA) di tiap-tiap lingkungan yang
merupakan implementasi hasil dari gerakan ini dengan indikator penilaian
Adipura. Perubahan budaya bersih dan hidup sehat telah menggema hingga pelosok
wilayah di seluruh Kota Mojokerto. "Karena merubah perilaku hidup bersih
dan sehat tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi butuh waktu dan gerakan
sehingga dapat menjadi karakter dan kebiasaan masyarakat Kota Mojokerto,"
ujarnya. Gerakan Kasih Setia yang digagas Kiai Ud ini melengkapi beragam
terbosan, kreasi dan inovasi lingkungan hidup yang telah dilakukan Dinas
Lingkungan Hidup dan instansi terkait untuk menjadikan Kota Mojokerto bersih
dan indah. Semakin banyaknya taman-taman ruang terbuka hijau di Kota Mojokerto
juga menjadi nilai tambah penilaian Adipura yang tak luput dipaparkan. “Mari
kita lihat bersama, Alun-alun Kota Mojokerto yang tak pernah sepi pengunjung.
Orang tua dengan anak-anaknya riang gembira menikmati ruang terbuka yang
merupakan hiburan murah dan nyaman. Semakin indahnya TPA Randegan yang dulunya
kumuh, kini dijadikan tempat wisata dan edukasi yang nyaman dan kekinian,” urai
Kiai Ud. Dalam paparannya, Kiai Ud juga menuturkan tentang strategi pengelolaan
sampah, pembentukan Bank Sampah di setiap lingkungan, pengembangan energi
alternatif ramah lingkungan, sanitasi lingkungan berbasis masyarakat, program
cuci sampah rumah yang terintegrasi dengan PSN setiap hari Jumat, clean city
dan layanan pengaduan terkait PJU, pohon tumbang dan sampah liar. Dan yang tak
kalah menarik perhatian juri adalah terobosan Kiai Ud dalam bidang persampahan
yaitu program bayar pajak pakai sampah berhadiah umroh. Terlebih Kota Mojokerto
yang akan berulang tahun ke-99 pada 20 Juni nanti berharap perolehan Adipura
nantinya akan melengkapi hadiah ulang tahun kota yang hampir berumur seabad
ini. Piala Adipura juga merupakan target Panca Sukses yang selalu diserukan
Kiai Ud sejak awal tahun lalu. “Bismillahirohmanirrohim.. Semoga tahun ini
Piala Adipura dapat kita raih, sehingga dapat terus menjadi penyemangat
pemerintah dan masyarakat Kota Mojokerto untuk terus bersama mewujudkan
lingkungan yang bersih, sehat, teduh dan indah,” harap Kiai Ud. Hasil penilaian
ini rencananya akan diumumkan pada awal Juli 2017. (Kha, Rr - Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar