Pembangunan dibidang kesehatan di Indonesia pada saat ini
mempunyai beban ganda. Dimana penyakit infeksi menular masih memerlukan
perhatian yang sangat besar, sementara itu telah terjadi peningkatan
penyakit-penyakit yang tidak menular. Pembangunan kesehatan merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional, karena itu merupakan upaya dalam memajukan
bangsa. Tujuan pembangunan tersebut tidak akan efektif apabila tidak memiliki
dasar yang kuat, yang salah satunya adalah derajat kesehatan masyarakat yang
tinggi. Untuk mempercepat keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut, adalah
diperlukan adanya suatu kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan
proaktif dengan melibatkan semua faktor yang terkait, yaitu Pemerintah, Swasta
dan Masyarakat. Witono, S.Sos, M.Si Kabid Penelitihan Balitbang Kota Mojokerto
dalam sambutan pengarahannya pada Pembukaan Kegiatan Diseminasi Hasil
Penelitihan tentang Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Upaya
Pemberantasan sarang Nyamuk di Kota Mojokerto mengatakan bahwa, Program
Pemerintah Kota Mojokerto yang bersentuhan dengan masyarakat adalah pendidikan,
kesehatan, pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat Pemerintah Kota Mojokerto telah melaksanakan berbagai upaya,
salah satunya adalah dengan PSN yang setiap hari Jumat dilaksanakan di seluruh
wilayah Kota Mojokerto. Penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah
penyakit menular yang disebabkan oleh Virus Dengue dan ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Penyakit ini dapat
menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian. Penyakit DBD hingga
saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang
cenderung meningkat jumlah pasien serta semakin luas penyebarannya. Penyakit
DBD ini ditemukan hampir di seluruh belahan dunia, terutama di negara-negara
Tropik dan Suptropik, sebagai penyakit endemik maupun epidemik. Hasil studi
menunjukkan bahwa penyakit DBD dapat menyarang kelompok umur Balita sampai dengan
umur sekitar 15 tahun. Salah satu upaya untuk menjawab permasalahan tersebut
adalah dengan pemberantasan jentik nyamuk sebagai penularnya, atau dengan
istilah yang sangat populer adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah kegiatan untuk memberantas telur,
jentik dan pupa nyamuk Aedes Aegypti. Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) DBD dilakukan dengan cara fisik yaitu melakukan kegiatan
dengan istilah 3 M (menguras, menutup dan mengubur). Dalam upaya pemberantasan sarang
nyamuk, pemerintah memerlukan bantuan partisipasi masyarakat. Pihak pemerintah
dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Mojokerto telah melakukan berbagai upaya
pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD dengan tujuan menekan angka kejadian
penyakit DBD. Hingga saat ini memang penyakit demam berdarah masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat Kota Mojokerto. Oleh karena itu, partisipasi
masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD tersebut perlu ditingkatkan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Balitbang Kota Mojokerto melakukan
Penelitian / kajian bekerjasama dengan Universitas Negeri Malang dengan judul :
Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk di
Kota Mojokerto. Apa manfaat dari penelitian / kajian tersebut ? Jawabannya akan
dipaprkan oleh Tim Divisi Lapangan dan Tim Analisis Peneliti. Menurut
Supriyanto maksud dilaksanakan kegiatan adalah menyampaikan informasi aktual
terkait hasil penelitian tentang Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Upaya
Pemberantasan Sarang Nyamuk di Kota Mojokerto, agar semua pihak dapat
mengetahui betapa pentingnya menjaga kesehatan dari pengaruh penyakit yang
dibawa oleh nyamuk yang sangat berbahaya dan mematikan. Dan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas dan mutu penelitian tentang “ Peningkatan Kesehatan
Masyarakat Melalui Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk di Kota Mojokerto “. Agar
dapat dipakai sebagai dasar acuan untuk merumuskan suatu kebijakan oleh
pemerintah daerah dalam mengembangkan pembangunan pada sektor kesehatan masyarakat
melalui program-program pemberantasan sarang nyamuk dan meningkatkan kebersihan
pada lingkungan dimasyarakat. Kegiatan dilaksanakan Selasa (17/7/2018) di Aula
Balitbang Kota Mojokerto yang di ikuti 50 orang terdiri dari Perwakilan OPD,
Kecamatan, Kelurahan dan LPM, dengan Narasumber : Dr. H. Ludi Wishnu Wardana,
ST, SE, S.Pd, MM dan Rachmad Hidayat, S.Pd, M.Pd dari Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang (FE-UM), Dra. Christiana Indah WW, Apt, M.Si dari
Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, dan Ina Dwi Wijayanti, SE dari Sekolah Menengah
Kejuruan Bhakti Indonesia Medika Mojokerto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar